SBOTOP – Gary Neville memberikan pandangannya tentang masa depan Erik ten Hag di Manchester United di bawah asuhan Sir Jim Ratcliffe. Mainkan semua permainan judi online terlengkap menggunakan 1 user id di situs judi online SBOTOP. SBOTOP merupakan situs judi online terbaik di indonesia yang sudah terbukti dengan pelayanan dan memberikan kemenangan perkalian besar. Neville menduga bahwa United mungkin sudah membuat keputusan tentang ten Hag, terlepas dari apakah dia berhasil membawa klub ke Liga Champions. Meskipun United meraih empat kemenangan beruntun di Premier League, mereka terhenti oleh Fulham dengan skor 2-1, meninggalkan mereka delapan poin di belakang empat besar.
Neville menyoroti gaya bermain yang membingungkan di bawah ten Hag sebagai masalah serius bagi United. Meskipun format Liga Champions yang telah diubah membuat finis di posisi kelima cukup untuk lolos ke kompetisi musim depan, Neville merasa bahwa United harus menunjukkan perbaikan yang signifikan untuk mencapai target tersebut.
Neville juga menyoroti peran Sir Jim Ratcliffe, pemegang saham minoritas baru di United, yang kini memimpin operasi sepak bola di klub. Dia mengindikasikan bahwa Ratcliffe mungkin telah memutuskan langkahnya terkait manajerial, terutama dengan klub-klub besar seperti Barcelona, Liverpool, dan Bayern Munich yang juga mencari manajer baru untuk musim panas ini.
Meskipun situasinya tampak tidak pasti bagi ten Hag di United, pendapat Neville memberikan pandangan yang menarik tentang kemungkinan arah yang akan diambil klub dalam mengatasi tantangan di musim depan.
Menyikapi spekulasi seputar masa depan Erik ten Hag di Manchester United, Gary Neville berpendapat bahwa klub akan mengambil keputusan dengan cepat. Dengan kedatangan Omar Berrada sebagai CEO dan upaya untuk merekrut Dan Ashworth dari Newcastle, Neville yakin bahwa Ratcliffe dan Brailsford, sebagai pemegang keputusan utama di klub, telah mengetahui arah yang akan diambil United untuk manajerial musim depan.
Neville menyoroti pola perekrutan United dalam 10 tahun terakhir, di mana seringkali terlambat dalam mengambil keputusan atau membuat keputusan yang buruk. Dia meyakini bahwa United tidak akan menunggu hingga akhir musim untuk membuat keputusan tentang ten Hag, karena hal itu bisa menghambat persiapan tim untuk musim depan.
Dengan persaingan sengit di Liga Inggris dan di level Eropa, Neville merasa bahwa United harus berada di depan permainan dalam hal keputusan manajerial. Menunggu terlalu lama untuk mengonfirmasi ten Hag sebagai manajer bisa berdampak negatif pada rencana dan persiapan tim untuk musim depan.
Neville juga mempertimbangkan faktor-faktor eksternal, seperti ketertarikan klub-klub besar lainnya terhadap manajer yang tersedia, yang bisa mempengaruhi keputusan United. Oleh karena itu, menurutnya, United harus bertindak cepat dan efisien untuk memastikan stabilitas dan kesiapan tim untuk menghadapi musim mendatang.
Masa Depan Erik Ten Hag di Man Utd diTentukan
Menanggapi situasi Erik ten Hag di Manchester United, Gary Neville mengungkapkan keyakinannya bahwa klub sudah membuat keputusan terkait masa depan manajer tersebut. Slot gacor SBOTOP merupakan situs judi slot online tergacor di indonesia dengan memberikan penawaran promo spesial bagi pemain yang baru mendaftar dengan bonus deposit mencapai 100%. Baginya, United tidak akan menunggu hingga akhir musim untuk mengkonfirmasi keputusan tersebut, terlepas dari apakah mereka berhasil lolos ke Liga Champions musim depan. Neville percaya bahwa United telah membuat keputusan yang akan mereka pertahankan, bahkan jika itu bukan keputusan yang populer.
Neville juga menyoroti kurangnya filosofi yang jelas dalam gaya permainan United, yang menjadi kontras dengan permainan menekan balik ala Jurgen Klopp di Liverpool dan permainan penguasaan bola ala Pep Guardiola di Manchester City. Dia menilai bahwa hal ini menimbulkan pertanyaan tentang arah perjalanan United di bawah asuhan ten Hag, terutama karena timnya telah kehilangan lebih banyak pertandingan musim ini daripada sepanjang musim sebelumnya.
Menurut Neville, salah satu masalah utama United adalah ketidakjelasan dalam permainan mereka, yang membuat sulit bagi penonton, baik penggemar maupun non-penggemar, untuk memahami strategi tim setiap minggu. Dia memberi contoh pertandingan United melawan Wolves di awal musim ini, di mana Casemiro bermain di lini tengah bersama Mount dan Fernandes yang menekan ke depan. Hal ini mencerminkan ketidakstabilan taktikal yang perlu segera diatasi oleh United.
Pertahanan yang lemah di lini tengah bersama Casemiro telah menjadi masalah yang menonjol bagi Manchester United. Masalah ini tidak hanya terjadi dalam pertandingan-pertandingan resmi, tetapi juga terlihat dalam beberapa pertandingan pramusim. Keberadaan celah di lini tengah telah menjadi isu yang berlangsung selama delapan hingga sembilan bulan terakhir, dan hal ini menjadi sesuatu yang harus segera diatasi oleh manajemen tim.
Erik ten Hag akan dinilai berdasarkan hasil yang dicapai oleh Manchester United di akhir musim. Meskipun finis di zona Liga Champions sangat penting, tetapi penilaian juga akan dilakukan terhadap performa tim secara keseluruhan. Ada harapan bahwa United harus menunjukkan perkembangan yang jelas dalam gaya bermain dan konsistensi hasil, sehingga memberikan keyakinan bahwa klub sedang bergerak ke arah yang benar di lapangan.
Tuntutan untuk mencapai zona Liga Champions tidak hanya berfokus pada hasil akhir, tetapi juga pada level performa yang ditampilkan oleh Manchester United. Para pemain dan ten Hag harus mampu menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam permainan tim agar bisa memenuhi harapan yang ada.
Carra Menjelaskan Kesalahan Man Utd
Jamie Carragher memberikan analisis yang mendalam tentang masalah defensif Manchester United dalam beberapa pertandingan terakhir, yang menutupi hasil positif yang mereka raih. SBOTOP juga merupakan situs slot online terpercaya yang sudah terbukti memberikan hasil kemenangan maxwin dengan mudah dan gampang dengan waktu singkat. Mainkan slot online terpercaya hanya di situs slot online SBOTOP. Meskipun United berhasil meraih kemenangan, sistem mereka masih rentan secara defensif. Sejak Erik ten Hag bergabung dengan klub pada tahun 2022, United telah menghadapi 20 tembakan atau lebih dalam pertandingan Liga Premier sebanyak 12 kali, yang merupakan dua kali lipat dari Man City dan Liverpool di bawah asuhan Guardiola dan Klopp.
Musim ini, Ten Hag menyaksikan timnya menghadapi 16 tembakan atau lebih dalam 14 kesempatan berbeda, jumlah yang hanya bisa disamai oleh Luton dan Sheffield United, dua tim yang berada di zona degradasi. Carragher menyoroti bahwa meskipun United tampil bagus dalam beberapa pekan terakhir, angka-angka tersebut menunjukkan performa yang buruk dalam hal pertahanan. Meskipun kalah dari Fulham, Carragher merasa bahwa keberuntungan telah menyembunyikan masalah utama yang dimiliki oleh United.
Menurut Carragher, masalah utama terletak pada pendekatan yang diambil oleh United dalam bertahan. Mereka cenderung melakukan tekanan tinggi dengan blok yang dalam, yang menurutnya tidak mungkin dilakukan secara bersamaan. Carragher menegaskan bahwa sebuah tim harus memilih untuk melakukan tekanan tinggi atau bertahan dalam, dan tidak mungkin melakukan kedua hal tersebut secara efektif dalam satu waktu.
Carragher melihat bahwa United cenderung ingin melakukan dua hal sekaligus, yaitu tekanan tinggi dan bertahan dalam. Ini membuat mereka rentan terhadap serangan lawan dan menempatkan tekanan berlebih pada lini belakang. Carragher menegaskan bahwa untuk memiliki pertahanan yang solid, tim harus memiliki pendekatan yang jelas dan konsisten dalam bermain. Kekacauan dalam pendekatan pertahanan bisa membuat tim rentan dan sulit untuk menghadapi tekanan lawan.
Meskipun United telah menunjukkan performa yang bagus dalam beberapa pekan terakhir, Carragher memperingatkan bahwa mereka harus segera menyelesaikan masalah defensif mereka jika ingin bersaing di papan atas. Kehadiran Ten Hag telah membawa perubahan positif dalam gaya bermain United, namun, masalah defensif yang terus-menerus harus segera diatasi agar mereka bisa menjadi tim yang solid dan stabil di belakang.
Carragher menyoroti pentingnya konsistensi dalam permainan bertahan, terutama dalam hal tekanan dan blok pertahanan. Jika United ingin mencapai kesuksesan jangka panjang, mereka harus menemukan keseimbangan yang tepat antara serangan yang efektif dan pertahanan yang solid. Menyelesaikan masalah defensif akan menjadi langkah penting bagi United untuk mencapai tujuan mereka musim ini dan di masa depan.
Jamie Carragher menyoroti masalah taktis yang dihadapi Manchester United dalam beberapa pertandingan terakhir, termasuk saat melawan Fulham. Menurutnya, masalah ini tidak hanya terjadi dalam pertandingan melawan Fulham, tetapi juga terlihat saat United memenangkan pertandingan seperti melawan Aston Villa. Carragher menyoroti bahwa masalah ini telah berlangsung sepanjang musim dan perlu segera diatasi.
Carragher mengambil contoh Kobbie Mainoo, pemain Manchester United, untuk menunjukkan masalah dalam taktik tim. Ia mengatakan bahwa Mainoo terlihat bingung apakah harus menjaga gelandang bertahan atau pemain nomor 10 lawan. Hal ini menunjukkan ketidakjelasan dalam instruksi yang diberikan kepada pemain sebelum pertandingan. Carragher menegaskan bahwa pemain harus tahu tugasnya sejak kick-off, dan hal ini menjadi tanggung jawab dari staf pelatih.
Menurut Carragher, masalah besar United terletak pada ketidakmampuan mereka dalam menangani serangan balik lawan. Mereka kekurangan kecepatan di lini belakang dan kurangnya kehadiran di lini tengah membuat mereka rentan terhadap serangan balik lawan. Masalah ini telah menjadi pola dalam permainan United sepanjang musim, dan hal ini perlu diperbaiki untuk meningkatkan performa tim secara keseluruhan.
Carragher menyimpulkan bahwa United harus segera menyelesaikan masalah taktis ini jika ingin bersaing di level tertinggi. Ketidakjelasan dalam instruksi sebelum pertandingan dan masalah dalam menangani serangan balik lawan harus menjadi fokus perbaikan bagi United. Dengan perbaikan yang tepat, United bisa mengatasi masalah ini dan kembali ke jalur kemenangan secara konsisten.
Carragher Menambahkan Masalah Posisi
Menurut Jamie Carragher, masalah besar lainnya yang dihadapi Manchester United adalah ketika mereka menguasai bola. Carragher menyoroti bahwa beberapa orang mengatakan tidak ada pola permainan yang jelas dengan United, dan ia bertanya tentang filosofi bermain tim tersebut. Menurut Carragher, salah satu alasan mengapa tidak ada pola permainan yang jelas adalah karena mereka sering menyelesaikan serangan melalui serangan balik.
Carragher memberikan contoh saat Raphael Varane menguasai bola dan melihat posisi pemain lainnya. Dia mencatat bahwa Diogo Dalot, bek kanan United, tidak berada dalam posisi untuk menerima umpan, sementara Mainoo berada di garis terakhir, posisi yang tidak tepat. Selain itu, Carragher juga menyoroti posisi Bruno Fernandes, pemain nomor 10, yang terlalu maju hingga mirip seorang striker, dan Victor Lindelof yang tidak siap untuk menerima bola.
Menurut Carragher, kekacauan dalam posisi pemain ketika United menguasai bola mencerminkan ketidakjelasan dalam filosofi permainan tim. Hal ini membuat mereka sulit untuk membangun serangan dengan baik dan mempengaruhi pola permainan mereka secara keseluruhan. Carragher menegaskan bahwa untuk meningkatkan performa, United harus menemukan pola permainan yang jelas dan memperbaiki koordinasi antar pemain dalam membangun serangan.
Komentar Jamie Carragher mengenai masalah fisik dan cedera yang dialami Manchester United memberikan gambaran tentang tantangan yang dihadapi oleh para pemain. Menurut Carragher, salah satu alasan utama terjadinya pergantian pemain yang sering adalah karena pemain United seringkali harus berlari sejauh 40 yard kembali ke gawang mereka sendiri. Hal ini terjadi karena pemain tidak berada dalam posisi yang tepat atau terlalu maju saat tim kehilangan bola.
Carragher juga menyoroti kecepatan berlari pemain seperti Diogo Dalot, Kobbie Mainoo, Bruno Fernandes, dan Victor Lindelof. Mereka sering kali terlihat harus berlari jarak yang cukup jauh, antara 30 hingga 50 yard, dalam satu pertandingan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya koordinasi dalam tim dan posisi yang salah saat tim sedang dalam serangan atau bertahan. Menurut Carragher, hal ini menjadi salah satu faktor penyebab banyaknya cedera yang dialami oleh pemain United musim ini.
Carragher menegaskan bahwa masalah fisik dan cedera yang dialami oleh pemain United tidak hanya terjadi secara acak, tetapi juga merupakan hasil dari kesalahan dalam pola permainan dan koordinasi tim. Untuk mengurangi risiko cedera, United perlu meningkatkan koordinasi antar pemain dan memastikan bahwa posisi pemain selalu tepat saat tim berada dalam serangan atau bertahan. Hal ini akan membantu mengurangi kebutuhan pemain untuk berlari jarak jauh secara berulang-ulang dalam satu pertandingan.
Baca Juga :