Semifinal UEFA EURO 2020 membawa kegembiraan dan ketegangan saat tim nasional Jerman dan Prancis bersaing untuk mencapai final. Joachim Löw, pelatih Jerman saat itu, berhasil mendominasi penguasaan bola hingga 64% sebelum turun minum, menciptakan banyak peluang namun gagal mengonversinya menjadi gol. Di sisi lain, Didier Deschamps, pelatih Prancis, mengakui bahwa timnya hampir menyerah di bawah tekanan. Namun, alih-alih runtuh, mereka menunjukkan ketahanan yang luar biasa. Sejak peluit pertama dibunyikan, Jerman langsung mengambil inisiatif serangan. Mengandalkan formasi yang solid dan serangan balik cepat, Jerman berhasil memberikan tekanan konstan pada barisan pertahanan Prancis. Namun, kekuatan tim ‘Les Bleus’ bukanlah hal yang bisa dianggap remeh. Pertahanan Prancis, yang dipimpin oleh kapten tim yang berpengalaman, berhasil menahan gempuran demi gempuran yang dilancarkan oleh para pemain Jerman.
Tekanan Jerman semakin intens di babak kedua, di mana mereka mencoba memanfaatkan setiap kesempatan untuk memasuki wilayah pertahanan Prancis. Namun, kiper Prancis, dengan refleks yang cemerlang, berhasil menyelamatkan gawangnya dari beberapa upaya gol yang hampir pasti. Serangan balik Prancis pun tidak kalah mematikannya. Dengan strategi yang jitu, Prancis mulai menciptakan peluang, mengeksploitasi ruang yang ada dengan kecepatan pemain-pemain sayap mereka. Gol pembuka Prancis tercipta melalui sebuah serangan balik kilat yang diinisiasi oleh gelandang tengah mereka, yang dengan cerdik menemukan pemain sayap. Umpan silang yang tajam berhasil dijangkau oleh striker Prancis, yang tanpa ampun meneruskan bola ke dalam jaring, meninggalkan kiper Jerman tanpa banyak pilihan. Gol ini tidak hanya meningkatkan moral tim Prancis tetapi juga menambah tekanan pada Jerman untuk membalas. Menjelang akhir pertandingan, Jerman meningkatkan intensitas serangan mereka, menciptakan beberapa peluang emas. Namun, ketahanan tim Prancis kembali diuji. Mereka menunjukkan disiplin yang tinggi, tidak hanya dalam menghadapi serangan tapi juga dalam mempertahankan keunggulan mereka. Mereka bekerja sebagai satu kesatuan, dengan setiap pemain memahami peranannya dalam pertahanan serta serangan. Ketika wasit meniup peluit panjang, skor di papan tanda menunjukkan keunggulan Prancis. Kemenangan ini bukan hanya hasil dari talenta individu, tetapi juga dari kerja keras, ketahanan mental, dan strategi yang efektif. Prancis, dengan semangat yang tak tergoyahkan, berhasil mengatasi tekanan besar dan melaju ke final EURO, siap untuk menghadapi tantangan berikutnya dalam mencapai kejayaan sepak bola Eropa.
Dominasi Awal Jerman
Jerman memulai pertandingan dengan kuat, menguasai bola dan menekan pertahanan Prancis. Dengan kepemilikan bola sebanyak 64% sebelum jeda, mereka menciptakan sejumlah peluang untuk mencetak gol. Jadwal Final EURO 2024 Pemain tengah dan penyerang Jerman, yang dipimpin oleh strategi Joachim Löw, terus-menerus menguji pertahanan Prancis dengan serangan-serangan tajam. Meskipun demikian, penyelesaian akhir mereka kurang tepat, membiarkan Prancis tetap dalam permainan meski di bawah tekanan besar.
Ketegaran Prancis di Bawah Tekanan
Meskipun Jerman mendominasi, tim Prancis, di bawah bimbingan Didier Deschamps, menunjukkan ketangguhan yang luar biasa. Prediksi Skor Final EURO 2024, Deschamps mengakui bahwa timnya berada di ambang kekalahan, namun para pemainnya menunjukkan semangat yang tidak goyah. Prancis berhasil bertahan dari serangan demi serangan, membuktikan bahwa mereka tidak hanya tim yang bergantung pada serangan balik tetapi juga memiliki pertahanan yang solid dan disiplin.
Momen Kritis: Penalti Schweinsteiger
Ketegangan mencapai puncaknya menjelang akhir babak pertama ketika Bastian Schweinsteiger, pemain tengah Jerman, secara tidak sengaja melakukan handball di area penalti. Insiden ini memberikan Prancis kesempatan emas yang bisa mengubah jalannya pertandingan. Antoine Griezmann, yang masih membawa kenangan pahit dari kegagalannya di final Liga Champions UEFA 2016, maju untuk mengambil penalti.
Keberanian Griezmann dalam Mengambil Penalti
Dengan beban sejarah yang menekan bahunya, Griezmann mengambil langkah dengan percaya diri ke titik penalti. Dengan tenang, ia mengeksekusi penalti dengan sempurna, mengirim bola melewati kiper Jerman dan memasukkan bola ke dalam jaring. Gol tersebut tidak hanya menstabilkan kedudukan tetapi juga memberikan dorongan moral yang sangat dibutuhkan oleh tim Prancis. Griezmann membuktikan ketenangannya dalam momen yang paling menegangkan, membalas kegagalannya di masa lalu dengan pencapaian yang penting.
Perubahan Dinamika Permainan
Gol penalti itu mengubah dinamika permainan. Jerman, yang sebelumnya mendominasi, kini harus berjuang lebih keras untuk mencari gol penyama. Prancis, di sisi lain, mendapatkan energi baru dan mulai lebih banyak mengancam melalui serangan balik. Babak kedua pertandingan menjadi lebih terbuka dengan kedua tim saling menyerang, menciptakan peluang demi peluang.
Refleksi dan Pengaruh terhadap Strategi Kedua Tim
Meskipun Jerman memiliki penguasaan bola yang superior, Prancis menunjukkan bahwa efisiensi dan ketahanan mental adalah kunci dalam pertandingan-pertandingan besar. Pelajaran dari pertandingan ini menggarisbawahi pentingnya tidak hanya dominasi teknis tetapi juga kemampuan untuk bertahan di bawah tekanan dan memanfaatkan peluang secara maksimal. Bagi Jerman, ini adalah pengingat bahwa tanpa penyelesaian yang efektif, dominasi bisa menjadi sia-sia. Untuk Prancis, ini adalah bukti bahwa dengan semangat yang kuat dan taktik yang tepat, mereka mampu mengatasi tantangan terberat.
Keberhasilan Prancis dalam mengatasi tekanan Jerman dan mengamankan kemenangan melalui momen-momen kritis menandai salah satu pertandingan semifinal EURO yang paling dramatis dan mengesankan dalam sejarah turnamen.
Baca Juga :