Hasil imbang 1-1 yang diraih Inggris saat melawan Denmark menyoroti sejumlah masalah yang dihadapi oleh pelatih Gareth Southgate. Mainkan slot online terbaru dan terpercaya di SBOTOP dan memenangkan slot tergacor hari ini di SBOTOP yang terbukti berikan kemenangan paling mudah dengan live RTP tertinggi dari semua situs slot online di indonesia. Salah satu masalah utama yang terlihat adalah Harry Kane yang kembali terisolasi di lini depan meskipun berhasil mencetak gol cepat. Keberhasilan Kane mencetak gol tidak mampu menutupi kenyataan bahwa ia kurang mendapatkan dukungan dari rekan-rekannya, membuatnya sering kali berjuang sendirian di garis depan. Ketergantungan yang tinggi pada Kane menunjukkan perlunya variasi taktik untuk menciptakan peluang dari berbagai arah.
Selain itu, Jude Bellingham menunjukkan tanda-tanda kelelahan yang jelas. Pemain muda ini telah menjadi andalan di lini tengah Inggris, namun intensitas pertandingan dan tanggung jawab besar yang diembannya tampak mulai mengambil toll pada performanya. Kelelahan ini terlihat dari kurangnya kontribusi Bellingham dalam mengatur serangan dan pertahanan, yang biasanya menjadi kekuatannya. Southgate perlu mempertimbangkan rotasi pemain untuk menjaga kebugaran dan performa optimal Bellingham.
Trent Alexander-Arnold juga kesulitan di lini tengah yang terputus-putus, menambah daftar masalah yang dihadapi tim. Posisi yang tidak biasa bagi pemain Liverpool ini membuatnya tampak kebingungan dan tidak bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya. Kesulitan Alexander-Arnold dalam beradaptasi dengan peran barunya membuat lini tengah Inggris kehilangan kreativitas dan stabilitas. Kembali ke posisi alami di bek kanan mungkin menjadi solusi terbaik untuknya dan tim.
Kesamaan yang mencolok dengan pertandingan sebelumnya melawan Serbia adalah pola yang sama: Inggris memulai dengan cemerlang dan mencetak gol cepat, namun kemudian kehilangan inisiatif dan semakin tenggelam di daerah pertahanan sendiri. Pola ini menunjukkan masalah mendasar dalam strategi permainan Southgate, di mana tim tidak mampu mempertahankan intensitas dan kontrol permainan setelah mencetak gol. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai kemampuan tim untuk mengatur tempo dan menjaga konsistensi sepanjang pertandingan.
Secara keseluruhan, hasil imbang ini menjadi peringatan penting bagi Inggris menjelang pertandingan berikutnya. Southgate harus segera menemukan solusi untuk mengatasi isolasi Kane, kelelahan Bellingham, dan kesulitan Alexander-Arnold di lini tengah. Pembenahan strategi dan mungkin melakukan beberapa perubahan taktik serta rotasi pemain akan menjadi kunci untuk mengembalikan performa terbaik Inggris dan memastikan mereka dapat melaju lebih jauh di Euro 2024.
Kecenderungan Inggris Mengundang Tekanan Kehilangan Permainan
Kecenderungan Inggris untuk mengundang tekanan dan kehilangan kendali permainan bukanlah hal yang baru di bawah kepelatihan Gareth Southgate. Bertaruh bola EURO 2024 di SBOTOP tentu menjadi pilihan terbaik sebab SBOTOP menawarkan odds dan voor paling kompetitif di indonesia dikarenakan semua taruhan olahraga bola disediakan oleh provider SBOBET. Gaya permainan defensif yang cenderung bertahan setelah mencetak gol telah menjadi ciri khas dalam berbagai pertandingan sistem gugur melawan negara-negara besar. Namun, hal yang mencemaskan adalah bahwa pola ini kini juga terlihat dalam pertandingan penyisihan grup melawan tim-tim yang berada di luar 20 besar peringkat FIFA. Ini menimbulkan pertanyaan serius tentang pendekatan taktik yang diterapkan oleh Southgate.
Yang membingungkan adalah bagaimana sekelompok pemain berbakat dan berkualitas tinggi seperti tim nasional Inggris bisa bermain seperti tim yang tidak diunggulkan dalam pertandingan-pertandingan yang seharusnya mereka dominasi. Tim ini, yang diharapkan menjadi salah satu unggulan untuk memenangkan Euro 2024, justru menunjukkan performa yang kurang meyakinkan. Permainan mereka melawan Serbia dan kini melawan Denmark memperlihatkan kekurangan dalam hal mempertahankan intensitas dan inisiatif setelah mendapatkan keunggulan awal.
Meskipun diisi oleh pemain-pemain bintang yang bermain di klub-klub top Eropa, Inggris tampak kesulitan untuk mengendalikan permainan dan sering kali kehilangan momentum. Pola permainan yang bertahan setelah mencetak gol membuat mereka rentan terhadap tekanan dari lawan, yang sering kali berujung pada kehilangan poin yang seharusnya bisa diamankan. Pendekatan ini, meskipun kadang berhasil dalam situasi tertentu, jelas tidak efektif dalam menghadapi tim-tim yang seharusnya bisa mereka kalahkan dengan lebih meyakinkan.
Southgate perlu segera mengevaluasi strategi yang diterapkannya. Mengandalkan pendekatan bertahan mungkin bisa dimaklumi saat melawan tim-tim besar di fase gugur, namun dalam penyisihan grup, Inggris seharusnya menunjukkan dominasi dan kontrol penuh atas permainan. Perlu adanya perubahan taktik yang lebih agresif dan proaktif untuk memastikan mereka bisa mempertahankan keunggulan dan mendikte permainan sesuai dengan kemampuan dan kualitas pemain yang mereka miliki.
Dalam konteks turnamen besar seperti Euro 2024, setiap pertandingan adalah kesempatan untuk menunjukkan kekuatan dan kesiapan tim. Jika Inggris terus mempertahankan pendekatan yang mengundang tekanan seperti ini, bukan hanya akan sulit bagi mereka untuk melaju jauh, tetapi juga akan mengurangi kepercayaan diri dan moral tim. Pembenahan segera diperlukan untuk memastikan bahwa mereka bisa tampil sesuai dengan ekspektasi sebagai salah satu unggulan turnamen dan mewujudkan potensi besar yang dimiliki oleh tim ini.
Momen Berbahaya Kotak Penalti Inggris Melawan Denmark
Tentu saja, ini bukanlah pertandingan yang mudah bagi Inggris. Sepak bola turnamen memang bisa sangat tidak kenal ampun. Bermain taruhan live casino paling mudah dan menyenangkan di SBOTOP sebab semua jenis permainan live casino mulai dari live baccarat, live roulette, live blackjack dan masih banyak lagi dapat dinikmati di SBOTOP. Namun, dalam pertandingan melawan Denmark, Inggris kembali membuat kesalahan dengan mengundang tekanan dari lawan. Alih-alih mempertahankan inisiatif dan kontrol, mereka justru membiarkan Denmark mendominasi permainan, yang akhirnya berujung pada gol penyama kedudukan dari Denmark. Situasi ini bisa saja menjadi lebih buruk jika Inggris tidak segera melakukan perbaikan.
Statistik pertandingan menunjukkan betapa mengkhawatirkannya performa Inggris. Meskipun Inggris dianggap sebagai tim unggulan, dalam pertandingan ini, Denmark tidak hanya mampu mengimbangi, tetapi juga mengungguli Inggris dalam beberapa aspek penting. Mereka melakukan sedikit lebih banyak operan dan menguasai bola lebih baik. Ini mencerminkan masalah mendasar dalam pendekatan taktik Inggris yang perlu segera diperbaiki jika mereka ingin sukses di turnamen ini.
Salah satu statistik yang paling mencolok adalah perbandingan sentuhan di dalam kotak penalti lawan. Denmark berhasil melakukan 22 sentuhan di dalam kotak penalti Inggris, sementara Inggris hanya mampu melakukan 11 sentuhan di kotak penalti Denmark. Dominasi ini menunjukkan bahwa Denmark lebih sering berada dalam posisi berbahaya dan memiliki peluang lebih besar untuk mencetak gol. Inggris harus meningkatkan agresivitas dan kreativitas dalam menyerang jika ingin mendikte permainan dan menciptakan lebih banyak peluang.
Selain itu, jumlah operan di sepertiga akhir lapangan juga sangat memprihatinkan. Denmark mencatatkan 142 operan di sepertiga akhir lapangan, berbanding 97 operan yang dilakukan oleh Inggris. Ini menunjukkan bahwa Denmark lebih efektif dalam membangun serangan dan menekan pertahanan Inggris. Kurangnya operan di area kunci ini mencerminkan kurangnya kontrol dan kreativitas di lini tengah Inggris, yang seharusnya menjadi fokus perbaikan bagi Gareth Southgate dan timnya.
Dalam konteks turnamen besar seperti Euro 2024, Inggris harus segera mengevaluasi dan memperbaiki pendekatan mereka. Mengundang tekanan dari lawan bukanlah strategi yang tepat untuk tim dengan kualitas dan ambisi seperti Inggris. Mereka harus belajar dari pertandingan ini dan menunjukkan kemampuan mereka untuk mengendalikan permainan, menciptakan peluang, dan mencetak gol. Hanya dengan demikian mereka dapat memenuhi harapan sebagai salah satu unggulan turnamen dan melangkah lebih jauh dalam kompetisi.
Inggris Tidak Punya Pemain Mampu Bermain Lebih Tinggi di Lapangan
Bukan berarti Inggris tidak memiliki pemain yang mampu bermain lebih tinggi di atas lapangan. Dengan adanya Kyle Walker dan Marc Guehi yang luar biasa, mereka memiliki pemain bertahan yang cepat dan mampu menyapu bola di belakang garis pertahanan. Kemampuan kedua pemain ini seharusnya memberi Inggris rasa aman untuk bermain lebih ofensif dan menekan lawan. Selain itu, para pemain di lini tengah dan depan dilatih untuk bermain dengan cara seperti ini di klub mereka, menunjukkan bahwa mereka seharusnya bisa beradaptasi dengan gaya permainan yang lebih agresif.
Namun, masalah yang sama terus muncul kembali, menimbulkan pertanyaan besar. Mengapa tim dengan kualitas seperti ini terlihat kesulitan untuk mempertahankan inisiatif dan konsistensi? Meskipun tingkat pragmatisme dapat dimengerti dalam sebuah turnamen besar seperti Euro 2024, Inggris tampaknya sering menyebabkan masalah yang tidak perlu bagi diri mereka sendiri. Mereka cenderung bermain terlalu berhati-hati setelah unggul, mengundang tekanan dari lawan dan kehilangan kendali permainan.
Jarang sekali kita melihat lini tengah yang diisi oleh begitu banyak pemain berbakat terlihat terputus-putus seperti ini. Para pemain seperti Jude Bellingham, Declan Rice, dan Mason Mount seharusnya mampu mendominasi pertandingan dengan kemampuan teknis dan kreativitas mereka. Namun, kenyataannya, mereka sering kali terlihat tidak sinkron dan gagal mengendalikan tempo permainan. Ini menunjukkan bahwa ada masalah dalam strategi dan koordinasi tim yang perlu segera diatasi.
Southgate perlu mempertimbangkan perubahan taktik yang lebih proaktif untuk memaksimalkan potensi pemain-pemain berbakat yang dimilikinya. Menggunakan kecepatan Walker dan Guehi di belakang seharusnya memungkinkan Inggris untuk bermain lebih menekan dan menyerang. Pendekatan yang lebih ofensif dan agresif dapat membantu mengurangi tekanan pada pertahanan dan membuat lawan lebih sibuk mempertahankan diri daripada menyerang. Ini bisa menjadi kunci untuk mengatasi masalah yang terus muncul.
Secara keseluruhan, Inggris memiliki potensi besar untuk bermain lebih baik dan lebih konsisten. Para pemain bertahan yang cepat, ditambah dengan lini tengah berbakat, memberikan mereka alat yang diperlukan untuk mendominasi pertandingan. Southgate harus mengevaluasi pendekatan taktiknya dan mempertimbangkan untuk memberikan lebih banyak kebebasan kepada para pemainnya untuk bermain menyerang. Dengan demikian, Inggris dapat menghindari masalah yang tidak perlu dan tampil sesuai dengan harapan sebagai salah satu unggulan di Euro 2024.
Baca Juga :