1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP: 5 Blunder Transfer Pemain Termasuk Cristiano Ronaldo yang Pernah Dilakukan Manchester United

Manchester United, salah satu klub terbesar di dunia, dikenal karena sejarahnya yang kaya dan kesuksesan di berbagai kompetisi. Namun, tidak semua keputusan yang diambil oleh klub ini selalu berhasil. Beberapa transfer Berita 2024 Terbaru pemain yang dilakukan Manchester United justru menjadi blunder besar yang berujung pada kerugian finansial maupun performa tim. Berikut adalah lima blunder transfer pemain yang pernah dilakukan oleh Manchester United, termasuk di antaranya adalah Cristiano Ronaldo.

Penjualan Cristiano Ronaldo ke Real Madrid (2009)

Cristiano Ronaldo, yang dibeli Manchester United dari Sporting CP pada tahun 2003, menjadi salah satu pemain terbaik di dunia selama membela klub ini. Ia berhasil membawa United meraih berbagai gelar, termasuk SBOTOP 2024 tiga gelar Premier League dan satu Liga Champions. Namun, pada tahun 2009, Manchester United memutuskan untuk menjual Ronaldo ke Real Madrid dengan harga £80 juta, yang pada saat itu merupakan rekor dunia.

Keputusan ini dianggap sebagai blunder karena meskipun United mendapatkan banyak uang dari penjualan tersebut, mereka kehilangan pemain yang kemudian menjadi salah satu yang terbaik sepanjang masa. Ronaldo terus bersinar di Real Madrid, memenangkan empat Liga Champions dan berbagai penghargaan individu, termasuk empat Ballon d’Or. Sementara itu, Manchester United mengalami penurunan performa setelah kepergian Ronaldo dan kesulitan menemukan pengganti yang sepadan untuknya.

Pembelian Angel Di Maria (2014)

Setelah kepergian Cristiano Ronaldo, Manchester United berusaha mencari pemain bintang yang bisa mengembalikan kejayaan klub. Salah satu langkah yang diambil adalah merekrut Angel Di Maria dari Real Madrid pada Situs SBOTOP Terpercaya tahun 2014 dengan harga £59,7 juta, yang saat itu menjadi rekor transfer klub. Di Maria datang ke Old Trafford dengan harapan besar setelah tampil impresif bersama Real Madrid dan Argentina.

Namun, Di Maria gagal memenuhi ekspektasi selama satu musim di United. Ia kesulitan beradaptasi dengan sepak bola Inggris dan sering tampil di bawah performa terbaiknya. Di Maria hanya bertahan satu musim sebelum dijual ke Paris Saint-Germain dengan harga yang jauh lebih rendah. Keputusan untuk merekrut Di Maria dengan harga mahal dan kemudian menjualnya dengan harga yang lebih rendah dianggap sebagai salah satu blunder terbesar dalam sejarah transfer Manchester United.

Penjualan Gerard Pique ke Barcelona (2008)

Gerard Pique merupakan produk akademi Barcelona yang didatangkan ke Manchester United pada tahun 2004. Namun, setelah beberapa musim di Old Trafford, di mana ia jarang mendapat kesempatan bermain secara reguler, Pique memutuskan untuk kembali ke Barcelona pada tahun 2008. United menjual Pique dengan harga sekitar £5 juta, yang dianggap sebagai nilai yang wajar pada saat itu.

Namun, setelah kembali ke Barcelona, Pique berkembang menjadi salah satu bek terbaik di dunia. Ia menjadi pilar utama dalam pertahanan Barcelona dan membantu klub memenangkan berbagai trofi, termasuk beberapa gelar Liga Champions dan La Liga. Keputusan Manchester United untuk menjual Pique dianggap sebagai blunder besar, mengingat potensi besar yang dimiliki oleh pemain ini.

Rekrutmen Alexis Sanchez (2018)

Alexis Sanchez bergabung dengan Manchester United dari Arsenal pada Januari 2018 sebagai bagian dari pertukaran pemain yang melibatkan Henrikh Mkhitaryan. United berharap bahwa Sanchez bisa menjadi pemain kunci yang membantu klub meraih kembali kejayaan. Namun, rekrutmen Sanchez ternyata menjadi salah satu kesalahan besar yang pernah dilakukan oleh klub.

Sanchez gagal menampilkan performa terbaiknya di United. Ia sering kali tampil di bawah ekspektasi dan gagal mencetak gol secara konsisten. Selain itu, gaji besar yang diterimanya menjadi beban finansial bagi klub. Akhirnya, Sanchez dipinjamkan ke Inter Milan pada tahun 2019, sebelum pindah secara permanen pada tahun berikutnya. Rekrutmen Sanchez tidak hanya menjadi blunder dalam hal performa, tetapi juga dalam hal manajemen finansial klub.

Penjualan Romelu Lukaku ke Inter Milan (2019)

Romelu Lukaku didatangkan ke Manchester United dari Everton pada tahun 2017 dengan harapan menjadi ujung tombak serangan yang produktif. Pada musim pertamanya, Lukaku tampil cukup impresif dengan mencetak 27 gol di semua kompetisi. Namun, pada musim keduanya, performa Lukaku menurun dan ia mulai kehilangan tempatnya di tim utama.

Pada tahun 2019, Manchester United memutuskan untuk menjual Lukaku ke Inter Milan dengan harga sekitar £74 juta. Keputusan ini awalnya dianggap tepat karena United membutuhkan dana untuk membangun kembali skuad. Namun, Lukaku justru kembali menemukan performa terbaiknya di Inter Milan, membantu klub meraih gelar Serie A pada tahun 2021. Keputusan United untuk menjual Lukaku kini dianggap sebagai blunder, mengingat betapa sulitnya menemukan pengganti yang sepadan untuk posisi striker utama.

Blunder transfer pemain adalah bagian dari dinamika sepak bola, bahkan untuk klub sebesar Manchester United. Meskipun klub ini sering kali berhasil dalam mendatangkan pemain bintang, ada beberapa keputusan yang berujung pada kerugian besar, baik dari segi performa tim maupun finansial. Lima kasus di atas menunjukkan betapa pentingnya mempertimbangkan berbagai faktor sebelum memutuskan untuk merekrut atau menjual pemain, karena dampaknya bisa sangat besar bagi masa depan klub.

Baca Juga:

TAGS:
CLOSE