Laporan pertandingan antara Islandia dan Inggris di Wembley menjelang Euro 2024 membawa kejutan besar, dengan Jon Dagur Thorsteinsson menjadi pahlawan kemenangan bagi Islandia. Mainkan slot terpercaya SBOTOP dengan live RTP 98% tertinggi dan terupdate di SBOTOP. Thorsteinsson mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut, memastikan kemenangan 1-0 yang mengejutkan atas Inggris. Selain mencetak gol kemenangan, Thorsteinsson juga memiliki peluang emas lain yang sayangnya gagal dimanfaatkannya. Meskipun begitu, perannya tetap krusial dalam mengamankan kemenangan bersejarah bagi timnya.
Penampilan Inggris di bawah asuhan Gareth Southgate sangat mengecewakan dalam pertandingan ini. Harry Kane, yang diharapkan menjadi ujung tombak serangan, menyia-nyiakan kesempatan terbaik Inggris. Meskipun berulang kali mencoba membongkar pertahanan Islandia, upaya Kane dan rekan-rekannya tidak membuahkan hasil. Pertandingan ini menunjukkan betapa pentingnya konsistensi dan penyelesaian akhir yang baik, sesuatu yang jelas-jelas kurang dari penampilan Inggris.
Kekalahan ini merupakan pukulan berat bagi Inggris, yang terakhir kali kalah dalam pertandingan pemanasan terakhir sebelum turnamen besar pada tahun 1968. Hasil ini tentu menimbulkan kekhawatiran di kalangan pendukung dan tim pelatih. Persiapan menuju Euro 2024 yang seharusnya memberikan kepercayaan diri, justru kini dibayangi keraguan. Inggris perlu segera bangkit dan menemukan kembali performa terbaik mereka jika ingin bersaing di turnamen mendatang.
Sebaliknya, kemenangan ini merupakan pencapaian besar bagi Islandia, tim yang sering dianggap underdog dalam pertandingan internasional. Keberhasilan mereka mengalahkan Inggris di Wembley memberikan dorongan moral yang signifikan. Ini membuktikan bahwa dengan determinasi dan strategi yang tepat, tim kecil pun bisa menciptakan kejutan melawan tim besar. Kemenangan ini juga memberikan sinyal kepada tim lain bahwa Islandia adalah lawan yang tidak bisa diremehkan di Euro 2024.
Secara keseluruhan, pertandingan ini menjadi pelajaran berharga bagi kedua tim. Inggris harus mengevaluasi kembali strategi dan kesiapan mereka menjelang Euro 2024, sementara Islandia dapat merayakan kemenangan ini sebagai tanda positif perkembangan mereka di kancah sepak bola internasional. Dengan Euro 2024 yang semakin dekat, kedua tim akan berusaha memperbaiki kelemahan dan memanfaatkan kekuatan mereka untuk mencapai hasil terbaik di turnamen nanti.
Laga Pemanasan Akhir EURO 2024 Dikalahkan
Dalam pertandingan pemanasan terakhir sebelum Euro 2024, Inggris mengalami kekalahan mengejutkan dari tim gurem yang berada di peringkat empat dalam grup kualifikasi. Dapatkan ledakan sensasional di setiap scatter free spin Sweet Bonanza X1000 Pragmatic Play. Meski secara teori lebih lemah, lawan berhasil tampil lebih kuat dan mendominasi permainan. Kekuatan tim lawan terlihat jelas sejak awal pertandingan, dan mereka seharusnya dapat menang dengan skor lebih besar. Ini adalah tamparan keras bagi Inggris, yang perlu segera mengevaluasi strategi mereka sebelum turnamen besar dimulai.
Kejutan dimulai ketika Jon Dagur Thorsteinsson melakukan serangan pertama yang mengejutkan bagi tuan rumah. Dia berhasil melewati garis tengah lapangan dengan penuh percaya diri, menunjukkan kemampuan dribbling yang luar biasa. Thorsteinsson kemudian mengumpan bola kepada John Stones, yang merupakan langkah tak terduga dan brilian. Umpan ini membuktikan bahwa Islandia tidak hanya mengandalkan keberuntungan, tetapi juga memiliki strategi yang matang dan eksekusi yang tepat.
Setelah menerima umpan dari Thorsteinsson, John Stones berhasil melanjutkan serangan dengan baik. Kombinasi permainan yang rapi antara dua pemain ini menunjukkan koordinasi dan kerja sama tim yang solid dari Islandia. Stones kemudian memberikan umpan balik kepada Thorsteinsson yang berhasil menyusup ke dalam kotak penalti Inggris. Dalam momen yang krusial ini, Thorsteinsson tidak membuang kesempatan dan dengan tenang menaklukkan Aaron Ramsdale di tiang dekatnya.
Penampilan Aaron Ramsdale dalam pertandingan ini menjadi sorotan. Meskipun dia dikenal sebagai kiper yang handal, kesalahan dalam mengantisipasi serangan Thorsteinsson sangat merugikan Inggris. Tiang dekat yang seharusnya menjadi area yang paling dijaga oleh seorang kiper, justru menjadi titik lemah dalam situasi ini. Gol tersebut memberikan dorongan moral yang besar bagi tim lawan dan semakin melemahkan mental para pemain Inggris.
Kekalahan ini menjadi refleksi bagi Inggris untuk segera memperbaiki performa mereka. Sebagai tim yang diharapkan untuk tampil dominan di Euro 2024, kekalahan dari tim yang lebih rendah dalam peringkat kualifikasi adalah tanda peringatan. Inggris harus mengevaluasi kembali taktik dan meningkatkan kerja sama tim, terutama dalam menghadapi serangan cepat lawan. Dengan waktu yang semakin mendekati turnamen, Gareth Southgate dan timnya harus bekerja keras untuk memastikan mereka siap menghadapi tantangan yang lebih besar di panggung Eropa.
Harry Kane Melewatkan Peluang Emas Babak Pertama
Harry Kane melewatkan peluang emas di babak pertama untuk menyamakan kedudukan bagi Inggris. Mendapatkan umpan silang sempurna dari Cole Palmer, Kane hanya berjarak enam meter dari gawang. Mainkan slot game terbaru dari provider besar seperti Pragmatic Play, PG Soft, SPADEGAMING, JILI. Namun, tendangannya meleset, membuat peluang terbaik Inggris untuk mencetak gol hilang begitu saja. Peristiwa ini mencerminkan kurangnya ketajaman lini depan Inggris dalam pertandingan tersebut, sebuah masalah yang perlu segera diatasi sebelum Euro 2024.
Cedera yang dialami John Stones menambah masalah bagi Inggris. Ditari keluar pada babak pertama untuk menghindari cedera lebih parah pada pergelangan kakinya, absennya Stones menjadi kerugian besar bagi pertahanan Inggris. Langkah antisipatif ini memaksa Gareth Southgate melakukan perubahan taktik yang tidak direncanakan sebelumnya. Kehilangan Stones membuat lini belakang Inggris rentan terhadap serangan cepat lawan.
Thorsteinsson, meskipun menjadi pahlawan dengan gol pertamanya, juga menyia-nyiakan kesempatan emas untuk menggandakan keunggulan Islandia. Setelah jeda, ia gagal memanfaatkan tendangan bebas dari tendangan sudut Hakon Arnar Haraldsson. Tendangan tersebut dengan mudah dipotong oleh pertahanan Inggris, menunjukkan bahwa kedua tim memiliki masalah dalam penyelesaian akhir. Momen ini menjadi bukti bahwa meskipun Islandia tampil lebih baik, mereka juga memiliki kekurangan yang bisa dieksploitasi oleh tim yang lebih kuat.
Cemoohan dari penonton mengiringi akhir pertandingan, mencerminkan kekecewaan besar para pendukung Inggris. Harapan mereka untuk melihat timnya mengakhiri persiapan dengan baik sirna begitu saja. Kegagalan ini menambah tekanan pada Gareth Southgate dan skuadnya menjelang pertandingan melawan Serbia di Gelsenkirchen dalam waktu sembilan hari lagi. Inggris harus menunjukkan peningkatan performa yang signifikan untuk meredakan kekhawatiran para penggemar dan menunjukkan bahwa mereka siap untuk bersaing di Euro 2024.
Dengan waktu yang semakin dekat menuju Euro 2024, Inggris membutuhkan perubahan drastis dalam penampilan mereka. Pertandingan melawan Serbia menjadi kesempatan terakhir untuk memperbaiki segala kekurangan yang terlihat dalam pertandingan melawan Islandia. Para pemain harus menunjukkan determinasi, kerja sama tim, dan ketajaman dalam penyelesaian akhir jika mereka ingin meredakan kekhawatiran dan mengembalikan kepercayaan para pendukung. Tantangan besar menanti, dan Inggris harus siap untuk menghadapinya dengan segala kemampuan yang mereka miliki.
Inggris Mulai Pertandingan Dengan Semangat Tinggi
Inggris memulai pertandingan dengan semangat yang tinggi, mirip dengan performa mereka saat mengalahkan Bosnia dan Herzegovina. Mereka menekan Islandia sejak awal dan mendikte permainan, menunjukkan dominasi yang jelas melawan tim yang di atas kertas lebih lemah. Namun, dari satu gerakan sederhana, Inggris kecolongan di 12 menit pertama. Gol cepat dari Islandia ini mengubah dinamika pertandingan, membuat Inggris kesulitan untuk bangkit kembali.
Masalah utama Inggris muncul di lini tengah, di mana Declan Rice dan Kyle Walker terjebak dalam posisi yang tidak menguntungkan. Umpan cepat dari sisi kiri membuat pertahanan Inggris terbuka lebar, memungkinkan Thorsteinsson untuk berlari ke arah John Stones tanpa banyak hambatan. Ini adalah contoh klasik dari kesalahan taktis yang bisa berakibat fatal dalam pertandingan besar. Inggris harus belajar untuk lebih fleksibel dan cepat dalam beradaptasi dengan situasi di lapangan.
John Stones, pemain bertahan dari Manchester City, menjadi sasaran serangan Islandia. Thorsteinsson berhasil mengecoh Stones dengan mudah sebelum mengarahkan bola ke gawang. Kesalahan ini diperparah oleh Aaron Ramsdale, yang gagal menutup tiang dekatnya dengan baik. Gol tersebut menunjukkan kurangnya koordinasi dan komunikasi di antara lini pertahanan Inggris, sebuah kelemahan yang perlu segera diperbaiki menjelang Euro 2024.
Kesalahan Ramsdale dalam membiarkan bola masuk ke tiang dekat menambah daftar kesalahan individu yang merugikan Inggris. Sebagai kiper, menjaga tiang dekat adalah salah satu tugas dasar, dan kegagalannya di momen krusial ini memberikan keuntungan besar bagi Islandia. Inggris harus memperbaiki aspek fundamental dalam pertahanan mereka jika ingin bersaing di tingkat tertinggi. Ini bukan hanya soal teknik, tetapi juga soal mental dan konsentrasi.
Pertandingan ini menjadi pelajaran berharga bagi Inggris. Meskipun memulai dengan baik, mereka gagal mempertahankan momentum dan merespons dengan efektif terhadap serangan lawan. Inggris perlu mengevaluasi strategi dan mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk menghadapi lawan yang tak terduga di Euro 2024. Dengan waktu yang tersisa sebelum turnamen, tim asuhan Gareth Southgate harus fokus pada peningkatan taktik, koordinasi, dan ketahanan mental untuk memastikan mereka siap menghadapi tantangan yang lebih besar.
Baca Juga :