Manchester United (MU) adalah salah satu klub sepak bola terbesar dan tersukses di dunia, dengan sejarah panjang yang diwarnai oleh berbagai prestasi. Namun, tidak semua keputusan transfer mereka selalu berbuah manis. Dalam upaya mencari pemain bintang yang bisa membawa kejayaan, MU juga sering SBOTOP Alternatif kali mengalami kegagalan dalam perekrutan. Beberapa pemain didatangkan dengan harga tinggi, namun justru tidak memberikan dampak yang berarti di lapangan. Bahkan, sebagian dianggap sebagai “pembelian flop” karena tak berhasil memenuhi ekspektasi. Berikut ini adalah tujuh rekrutan MU yang dianggap paling flop dan hanya membuang-buang uang saja.
Angel Di Maria
Didatangkan dari Real Madrid pada 2014 dengan rekor transfer saat itu, Angel Di Maria adalah pemain yang diharapkan bisa menghidupkan kembali lini serang MU. Namun, meski memulai musim dengan cukup baik, performa SBOTOP Login Di Maria menurun drastis setelah beberapa bulan. Dia mengalami kesulitan beradaptasi dengan gaya permainan di Inggris dan tidak merasa nyaman di Manchester. Perseteruannya dengan manajer Louis van Gaal semakin memperburuk situasi. Akhirnya, Di Maria dijual ke PSG setelah hanya satu musim bersama MU. Biaya transfer yang besar tidak sebanding dengan kontribusi yang diberikannya di lapangan, menjadikannya salah satu rekrutan flop termahal dalam sejarah MU.
Alexis Sanchez
Alexis Sanchez didatangkan dengan harapan besar sebagai pemain kunci yang bisa memberikan dampak instan bagi MU. Dalam kesepakatan pertukaran dengan Henrikh Mkhitaryan dari Arsenal, Sanchez datang dengan bayaran yang sangat besar. Namun, selama waktunya di MU, performanya jauh dari harapan. SBOTOP Slot Sanchez kesulitan menemukan ritme permainannya dan sering kali terlihat kebingungan di lapangan. Kontribusinya minim, sementara gaji yang dibayarkan kepadanya menjadi beban besar bagi klub. Transfer ini akhirnya dianggap sebagai kegagalan total, dengan Sanchez dipinjamkan dan akhirnya dilepas secara permanen.
Radamel Falcao
MU mendatangkan Radamel Falcao dengan status pinjaman dari AS Monaco pada 2014. Dengan reputasi sebagai salah satu SBOTOP penyerang terbaik di dunia, Falcao diharapkan bisa menambah daya gedor lini depan MU. Namun, cedera berkepanjangan dan performa yang tidak konsisten membuatnya gagal memberikan kontribusi yang berarti. Falcao hanya mencetak empat gol selama satu musim bersama MU, jauh dari ekspektasi awal. Transfer ini menunjukkan bahwa tidak semua pemain bintang bisa sukses di Liga Premier, terutama ketika mereka datang dengan kondisi fisik yang kurang prima.
Bastian Schweinsteiger
Sebagai legenda sepak bola Jerman, Bastian Schweinsteiger datang ke MU dengan segudang pengalaman dan prestasi. Namun, usianya yang tidak lagi muda dan riwayat cederanya membuatnya sulit bersinar di Liga Premier yang mengandalkan kecepatan dan kekuatan fisik. Schweinsteiger jarang tampil dalam kondisi terbaiknya dan lebih sering duduk di bangku cadangan. Meskipun banyak yang menghormati pengaruhnya di ruang ganti, kontribusinya di lapangan sangat terbatas. MU akhirnya melepasnya setelah hanya dua musim, dan ia dianggap sebagai salah satu rekrutan flop yang tidak memberikan dampak signifikan.
Morgan Schneiderlin
Didatangkan dari Southampton dengan ekspektasi tinggi, Morgan Schneiderlin diharapkan bisa menjadi gelandang bertahan yang tangguh dan konsisten untuk MU. Sayangnya, ia tidak pernah benar-benar tampil sesuai harapan. Schneiderlin kesulitan menyesuaikan diri dengan tekanan bermain di klub sebesar MU dan gagal menunjukkan performa yang konsisten. Setelah dua musim yang mengecewakan, ia akhirnya dilepas ke Everton. Transfernya diingat sebagai salah satu pembelian yang kurang berhasil, mengingat ia tidak pernah mampu mengulang performa apiknya seperti saat bersama Southampton.
Memphis Depay
Saat MU merekrut Memphis Depay dari PSV Eindhoven, banyak yang melihatnya sebagai calon bintang masa depan. Pemain muda asal Belanda ini memiliki kecepatan dan keterampilan mengolah bola yang menjanjikan. Namun, Depay kesulitan beradaptasi dengan intensitas dan fisik Liga Premier. Ia juga kurang mampu menahan tekanan dan sering kali tampil inkonsisten. Meski sesekali menunjukkan kemampuan individu yang impresif, secara keseluruhan, ia tidak memberikan dampak signifikan. Setelah dua musim, Depay akhirnya dijual ke Olympique Lyonnais, di mana ia berhasil menemukan kembali performa terbaiknya.
Donny van de Beek
Didatangkan dari Ajax Amsterdam dengan reputasi sebagai salah satu gelandang muda berbakat di Eropa, Donny van de Beek diharapkan bisa memperkuat lini tengah MU. Namun, sejak kedatangannya, ia jarang mendapatkan kesempatan bermain reguler dan sulit menyesuaikan diri dengan permainan tim. Situasi ini menimbulkan tanda tanya besar tentang alasan perekrutan Van de Beek, mengingat dia tidak banyak digunakan oleh manajer saat ini maupun sebelumnya. Kendati memiliki potensi, ketidakmampuannya untuk mendapatkan waktu bermain yang cukup membuatnya dianggap sebagai pembelian flop.
Perekrutan pemain selalu menjadi tantangan bagi klub besar seperti MU, yang selalu berusaha untuk mempertahankan prestasi di level tertinggi. Namun, beberapa pemain yang dibeli dengan biaya tinggi atau reputasi besar tidak selalu berhasil memberikan dampak yang diharapkan. Ketujuh pemain di atas adalah contoh kasus di mana ekspektasi tinggi tidak sejalan dengan kenyataan di lapangan, hingga akhirnya mereka dianggap sebagai “flop”. Meski begitu, kegagalan ini memberikan pelajaran bagi klub untuk lebih berhati-hati dalam memilih pemain yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan filosofi tim.
Baca Juga: