SBOTOP – Tantangan untuk menentukan siapa yang akan menjadi pemain nomor 10 bagi Timnas Inggris di Euro 2024 semakin mendebarkan dengan pertemuan dua kandidat utama di Bernabeu. Mainkan slot online terpercaya dan game slot gacor terbaru hari ini di SBOTOP dan rasakan sensasi menang slot maxwin tercepat dengan live RTP 98% tertinggi. Real Madrid yang dilatih oleh Jude Bellingham akan menjamu Manchester City yang dilatih oleh Phil Foden, dalam pertandingan yang diantisipasi pada Selasa malam. Bellingham, yang saat ini menjadi pilihan utama Gareth Southgate untuk posisi tersebut, telah membuktikan kemampuannya dengan penampilan gemilang bersama Madrid. Dengan torehan 20 gol dalam musim pertamanya, Bellingham tak diragukan lagi menjadi kandidat yang layak. Penampilannya yang impresif bersama Harry Kane dalam laga melawan Belgia beberapa waktu lalu menambah keunggulannya sebagai calon nomor 10.
Namun, perjalanan menuju pemain nomor 10 yang definitif untuk Inggris tidaklah mudah, terutama dengan hadirnya Phil Foden dalam persaingan. Foden, yang sering dimainkan sebagai pemain sayap kiri, kini menghadapi tekanan untuk diposisikan lebih ke tengah, di mana dia bisa memanfaatkan bakatnya dengan lebih baik. Dukungan untuk Foden berdatangan setelah penampilannya yang brilian sebagai nomor 10 ketika mencetak hat-trick melawan Aston Villa pekan lalu. Dengan keinginan yang jelas dari Foden untuk bermain di posisi tersebut, pertanyaannya adalah apakah Southgate akan memberikan kesempatan padanya untuk menunjukkan potensinya.
Pertarungan antara Bellingham dan Foden bukan hanya tentang siapa yang lebih baik secara individual, tetapi juga tentang bagaimana keduanya dapat berkontribusi secara maksimal untuk sukses tim. Keduanya memiliki kekuatan dan keterampilan unik yang dapat memengaruhi jalannya pertandingan dan strategi tim. Keputusan Southgate untuk menetapkan siapa yang akan menjadi nomor 10 akan mencerminkan visi dan pendekatannya terhadap permainan.
Pertandingan di Bernabeu menjadi panggung bagi kedua pemain untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka dan meyakinkan manajer mereka serta staf pelatih Timnas Inggris. Ini bukan hanya tentang mencetak gol atau menciptakan peluang, tetapi juga tentang kemampuan mereka untuk memimpin dan memengaruhi permainan secara keseluruhan. Pada akhirnya, keputusan Southgate akan menjadi penentu utama siapa yang akan menjadi nomor 10 untuk Inggris di Euro 2024.
Dengan berbagai faktor yang harus dipertimbangkan, termasuk performa saat ini, konsistensi, dan adaptasi terhadap peran baru, persaingan antara Bellingham dan Foden menjadi semakin menarik. Bagaimanapun, apa pun keputusannya, yang pasti adalah bahwa Euro 2024 akan menjadi panggung yang menarik untuk melihat penampilan dari salah satu dari mereka sebagai pemain nomor 10 Timnas Inggris.
Gareth Southgate Siap Turunkan Jude Bellingham
Pertanyaan yang muncul adalah apakah Gareth Southgate bersedia untuk menurunkan Jude Bellingham ke posisi yang lebih dalam untuk memberi tempat bagi Phil Foden sebagai pemain nomor 10. Dapatkan ledakan maxwin dari game slot terbaru SBOTOP setiap hari dan dapatkan bonus rebate tertinggi dengan memainkan permainan slot gacor SBOTOP. Dalam pertarungan di Madrid, kedua pemain memiliki kesempatan emas untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam peran yang diidamkan tersebut – dan mungkin meyakinkan Southgate tentang mengapa mereka layak mendapatkan prioritas di posisi kunci itu. Pada sisi lain kota di Madrid, Bellingham dan Foden siap untuk mempertaruhkan segalanya demi membuktikan nilai mereka di posisi yang sangat diinginkan tersebut.
Arsenal mungkin merasa sedikit gugup menyambut kembali Harry Kane setelah bertahun-tahun mengalami penderitaan dan frustrasi. Kapten Timnas Inggris itu mencetak 14 gol dalam 19 pertandingan melawan the Gunners ketika memakai seragam Tottenham – hanya Leicester dan Everton yang memiliki catatan pertahanan yang lebih buruk terhadap Kane. Rekor itu bahkan termasuk pencetak golannya dalam lima dari delapan kunjungannya ke Emirates Stadium.
Dalam pertarungan antara dua klub elite, Arsenal dan Tottenham, Kane telah menjadi momok menakutkan bagi pertahanan Arsenal selama bertahun-tahun. Pencapaiannya yang gemilang di lapangan menempatkannya sebagai salah satu pemain paling ditakuti di Premier League. Namun, Arsenal mungkin berharap untuk meraih keberuntungan kali ini, dengan harapan mampu menahan Kane dan mengakhiri dominasinya di Emirates Stadium.
Sementara Arsenal berusaha mematahkan dominasi Kane, Tottenham tentu berharap agar sang kapten bisa melanjutkan kisah suksesnya melawan the Gunners. Kane telah membuktikan dirinya sebagai pemain yang tak tergantikan dalam derbi London Utara, dan Tottenham berharap dia bisa mengulangi keberhasilannya dalam pertandingan mendatang. Dengan segala aspek yang terlibat, pertandingan antara Arsenal dan Tottenham ini dipenuhi dengan tensi dan antisipasi yang tinggi, di mana peran Kane akan menjadi sorotan utama.
Harry Kane Kembali Dengan Rekor Baru
Kini, Harry Kane kembali ke salah satu panggung favoritnya sebagai pemain Bayern Munich, membawa rekor mencengangkan dengan 38 gol dalam 37 pertandingan pertamanya untuk tim barunya. Mainkan slot online SBOTOP terpercaya gacor setiap hari dan dapatkan bonus 100% untuk pendaftaran terbaru setiap harinya. Keberhasilannya yang luar biasa di depan gawang membuatnya menjadi kekuatan yang tak terhentikan. Namun, apakah dia akan menghadapi rintangan yang tak terduga. Kane akan diuji oleh lini pertahanan Arsenal yang telah menunjukkan ketangguhan mereka dengan tidak kebobolan selama satu bulan terakhir. Kiprah William Saliba dan Gabriel yang mampu menggagalkan tendangan Erling Haaland di Etihad Stadium beberapa pekan yang lalu, menambah teka-teki tentang bagaimana Kane akan menghadapi pertahanan Arsenal kali ini.
Pertanyaan besar adalah apa yang akan terjadi saat Arsenal menyambut kembali “penjahat nomor satu” mereka ke London utara. Kane, yang terkenal sebagai momok bagi pertahanan Arsenal selama bertahun-tahun, akan berusaha untuk menunjukkan bahwa dominasinya tak akan tergoyahkan. Namun, Arsenal telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pertahanan mereka, dan pertarungan antara Kane dan lini belakang the Gunners akan menjadi sorotan utama dalam pertandingan ini.
Di tempat lain, Jadon Sancho, pemain yang terlupakan dari Manchester United, akan berusaha untuk menampilkan penampilan terbaiknya saat Borussia Dortmund bertandang ke markas Atletico Madrid. Setelah tidak masuk dalam rencana Erik ten Hag sejak bulan Agustus, Sancho mungkin membutuhkan waktu untuk beradaptasi sebagai pemain pinjaman di Dortmund. Namun, dengan penampilan terbaru yang menjanjikan, Sancho terlihat telah kembali ke performa terbaiknya.
Pertandingan antara Dortmund dan Atletico Madrid akan menjadi kesempatan bagi Sancho untuk membuktikan nilainya dan menunjukkan bahwa dia masih memiliki potensi besar untuk bersinar di level tertinggi sepakbola Eropa. Bagi Sancho, ini bukan hanya tentang mencetak gol atau memberikan assist, tetapi juga tentang memberikan kontribusi maksimal untuk keberhasilan timnya dan membuktikan bahwa dia masih menjadi pemain yang layak dijaga.
Dengan Kane dan Sancho kembali ke panggung Eropa, pertandingan-pertandingan ini akan penuh dengan drama dan antisipasi. Bagi kedua pemain, ini adalah kesempatan untuk menunjukkan kelas mereka dan membuktikan bahwa mereka masih menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan di pentas sepakbola dunia.
Jadon Sancho Menunjukkan Performa Gemilang
Sebelum jeda internasional, Jadon Sancho telah menunjukkan performa gemilang dengan mencetak gol dalam dua pertandingan beruntun, termasuk gol pembuka yang penting di leg kedua babak 16 besar melawan PSV yang membawa Dortmund melaju ke babak berikutnya. Penampilannya semakin memikat saat Dortmund berhasil mengalahkan Bayern Munich dengan skor 2-0, di mana ia menjadi pemain yang dominan dalam statistik dribbling. Bahkan dalam kekalahan dari Stuttgart, Sancho tetap mengesankan dengan mengkreasikan tujuh peluang bagi rekan-rekan setimnya. Meskipun ambisi Manchester United untuk bermain di Liga Champions musim ini telah pupus, Sancho tetap bertekad untuk menunjukkan kepada klub lamanya betapa berharganya dirinya.
Di sisi lain, Kylian Mbappe adalah seorang juara dunia bahkan sebelum ia mencapai usia 20 tahun. Namun, kini berusia 25 tahun, Liga Champions tetap menjadi target yang tak terpenuhi dalam karirnya. Meskipun masa depannya mungkin tidak lagi bersama Paris Saint-Germain, Mbappe tetap bertekad untuk membawa klub Prancis tersebut meraih trofi Liga Champions pertama mereka dan memperkuat warisannya di klub tersebut. Sebagai salah satu pemain terbaik di dunia, Mbappe memiliki reputasi untuk memberikan performa gemilang di panggung besar, dan dia siap untuk mengejar gelar yang selama ini menjadi obsesinya.
Dalam pertarungan antara Sancho dan Mbappe, keduanya akan berusaha untuk menunjukkan keunggulan mereka dan membantu tim masing-masing meraih kemenangan di Liga Champions. Sancho akan mencoba membuktikan kepada Manchester United bahwa mereka kehilangan potensi besar dengan kepergiannya, sementara Mbappe akan berjuang untuk memastikan bahwa Paris Saint-Germain akhirnya meraih kesuksesan di tingkat Eropa. Pertandingan-pertandingan ini akan dipenuhi dengan drama dan intensitas, dengan kedua pemain menjadi pusat perhatian dalam perburuan gelar di kompetisi klub paling bergengsi di Eropa.
Kesuksesan Sancho dan Mbappe di panggung Eropa tidak hanya akan mengukuhkan reputasi mereka sebagai pemain kelas dunia, tetapi juga akan membantu membentuk narasi masa depan mereka di dunia sepakbola. Bagi Sancho, ini adalah kesempatan untuk membuktikan bahwa dia bisa bersinar di level tertinggi setelah masa-masa sulit di Manchester United, sementara bagi Mbappe, ini adalah kesempatan untuk menambahkan trofi bergengsi ke koleksi gelarnya dan menegaskan statusnya sebagai salah satu pemain terbaik generasinya.
Baca Juga :